Ikan asin (gereh goring krispi)
Laporan penelitian
Disusun Guna
Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Enterpreneurship
Dosen Pengampu:
Ibu Siti Aesijah, S.Psi, M.Ps
Disusun Oleh:
PENGEMBANGAN
MASYARAKAT ISLAM
FAKULTAS DAKWAH
DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS
NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak dikonsumsi masyarakat ,mudah di dapat, dan harganya murah. Namun ikan cepat mengalami proses kemunduran mutu dan pembusukan,.Vdimana hal ini terjadi setelah ikan ditangkap. Oleh sebab itu pengawetan ikan dilakukan bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam tubuh ikan.
VIkan laut adalah spesies ikan yang hidup di dalam air laut .berbeda dengan spesies ikan yang hidup di air tawar, yang menghendaki lingkungan hidup dengan kadar air garam yang lebih rendah dari pada kadar garam dalam cairan tubuhnya. Ikan laut dapat menyesuaikan diri terhadap lingkunganya, yang memiliki kadar garam yang lebih tinggi dibadingkan dengan kadar garam dalam cairan tubuhnya.
Ikan asin dapat diolah berbagai macam olahan masakan. Salah satunya yaitu diolah sebagai ikan asin krispy.
innnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnknnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnwnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnannnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
ikn
B. Tujuan
Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui cara/ proses pengolahan ikan asin menjadi makanan pelengkap maupun makanan cemilan.
C. Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi mengenai cara/
proses pengolahan ikan asin sebagai aneka makanan. Selain itu hasil penelitian diharapkan
dapat juga bermanfaat bagi peneliti – peneliti selanjutnya.
BAB II
METODE
PENGUMPULAN DATA
A.
Observasi
Observasi merupakan
teknik pengumpulan data, dimana peneliti melakukan pengamatan secara langsung
ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan (Riduwan,
2004 : 104).
Pengamatan atau observasi adalah aktivitas yang dilakukan
untuk suatu proses atau objek dengan maksud merasakan dan kemudian
memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah
diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan
informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian. Di
dalam penelitian, observasi dapat dilakukan dengan tes, kuesioner, rekaman
gambar dan rekaman suara.
Cara
observasi yang paling efektif adalah melengkapinya dengan pedoman
observasi/pedoman pengamatan seperti format atau blangko pengamatan. Format
yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang
digambarkan akan terjadi.
Dalam hal ini peneliti mengunakan teknik
pengumpulan data yang tidak hanya wawancara dan angket. Namun juga merekam berbagai
situasi yang terjadi. Dalam observasi ini juga ,peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatan usaha tersebut yang diamati sebagai sumber data.
Alat yang digunakan dalam teknik observasi ini antara lain: buku catatan ,alat tulis, kamera photo,dll.
B. Wawancara
Teknik pengumpulan data selain dengan observasi yaitu dengan melakukan
wawancara langsung dengan pemilik usaha kecil (narasumber ) yaitu ibu siti mahmudah.
Wawancara merupakan
salah satu bagian terpenting dari setiap survey. Tanpa wawancara, peneliti akan
kehilangan informasi yang hanya dapat diperoleh dengan jalan bertanya langsung
kepada responden
Wawancara (bahasa Inggris: interview) merupakan percakapan
antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara.
Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi yang tepat dari narasumber yang terpercaya.
Wawancara dilakukan dengan cara penyampaian sejumlah pertanyaan dari
pewawancara kepada narasumber.
Dalam hal ini peneliti mengunakan teknik wawancara tak
terstruktur, hal-hal yang akan ditanyakan belum ditetapkan secara rinci.
Rincian dari topik pertanyaan pada wawancara yang tak terstruktur disesuaikan
dengan pelaksanaan wawancara di lapangan. Pedoman wawancara yang digunakan
hanya garis- garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.
Peneliti melakukan wawancara secara langsung tatap muka( face to
face) dengan narasumber. Di rumah narasumber Dsn gedangan rt08/ rw06 Kec. Boja
Kab.kendal pada hari minggu, 6 november
2016. Pukul 10;00Am
C. Dokumen
Dokumen yang didapatkan yaitu seperti data-data tertulis tentang apa yang didapat dari narasumber.
Dalam hal ini peneliti menulis hal-hal penting dari pemaparan narasumber. Selain itu juga berupa dokumentasi-dokumentasi di lokasi tersebut.dokumentasi sebagaimana terlampir.
D. Kegiatan yang dilakukan
Melakukan penelitian home industri rumahan dengan mengunjungi
langsung ke rumah pemilik usaha ikan asin goreng krispy di Dsn. Gedangan rt.08
/ rw.06 Kec. Boja Kab. Kendal. Pada hari minggu tanggal 6 november 2016 pukul
10;00 Am sampai selesai. Melakukan penelitian hanya satu kali kunjungan.
BAB III
HASIL
PENELITIAN / PENGAMATAN
A. Profil usaha
Nama
Usaha
|
:
|
Ikan
|
Alamat
|
:
|
Dsn. Gedangan rt 08/ rw 06 Kec. Boja Kab. Kendal
|
No.
Telpon
|
:
|
081229736662
|
Email
|
:
|
-
|
Jenis
Usaha
|
:
|
Makanan
ringan
|
Bentuk
Usaha
|
:
|
Home
industri
|
No.
Ijin Usaha
|
:
|
-
|
-
No. SIUP
|
:
|
-
|
-
No. TDP
|
:
|
-
|
NPWP
|
:
|
-
|
Nama
Pemilik
|
:
|
Ibu
siti Mahmudah
|
Omzet
Per Bulan
|
:
|
Rp
157.500
|
Omzet
Per Tahun
|
:
|
Rp
1.890.000
|
Jumlah
Karyawan
|
:
|
-
|
Upah
Minimum Karyawan
|
:
|
-
|
Catatan:
1. Kelemahan (permasalahan)
·
Pemasaranya
kurang luas
·
Belum
mempunyai label sendiri
·
Belum
memperkerjakan karyawan
·
Bembukuan
manajemen uang belum teratur
2. Kelebihan (kekuatan)
·
Minim
saingan usaha yang sama
·
Hari-
hari tertentu stoknya meningkat
·
Prosesnya
tidak begitu rumit
·
Harganya
yang sangat terjangkau
B. Sejarah Berdirinya
Pada tahun 2012 ibu siti mahmudah memulai usaha kecil dirumah yaitu
berdagang sembako di depan rumah. Karena persaingan perdagangan di kampung, ibu
siti mahmudah akhirnya beralih usaha yaitu dengan menganti jualan sembako dengan
berjualan makanan dan aneka es
Lambat laun usaha kecil ibu siti mahmudah
berhenti. Beliau berpindah rumah dengan
orang tuanya karena suaminya yang sedang merantau dan mempunyai putri yang
masih kecil. Setelah sekitar dua tahun berhenti usaha tersebut. pada tahun 2014
ibu siti mahmudah kembali kerumah asalnya dan memulai dengan usaha kecil lagi,
yaitu dengan usaha membuat ikan asin goreng krispy ( gereh goreng). dengan
alasan untuk mengisi waktu luang dirumah dan karena faktor kebutuhan juga.
Ibu siti mahmudah menekuni usaha tersebut
hingga sampai sekarang.tak jarang juga ibu mahmudah mendapatkan pesanan dalam
jumlah besar khususnya pada bulan- bulan tertentu ( seperti bulan as-syura).
Karena pada bulan- bulan tersebut banyak acara selametan dengan ciri khas nasi
ambeng .dan pelengkap dari nasi ambeng yaitu ikan asin goreng. Sehari- hari ibu
siti mahmudah memproduksi ikan asin goreng tersebut dan dipasarkan pada
pelanggan tetap di pasar Boja.
Selain memproduksi ikan asin
goreng krispy tersebut , ibu siti mahmudah biasanya juga memproduksi makanan
ringan seperti kripik krecek, kripik tumpi, kripik bayam, dan kue- kue lebaran.
Tetapi memproduksi tersebut pada bulan- bulan tertentu ( ramadhan- lebaran ).
Apabila ibu siti mahmudah mendapatkan pesanan tersebut bukan pada bulan- bulan
tadi, ibu siti mahmudah tetap memenuhi pesanannya.
C. Deskripsi
Ikan
asin goreng krispy adalah salah satu
olahan makanan dari ikan asin. yang digoreng mengunakan tepung dan campuran
bumbu- bumbu. Berikut adalah pemabaran bahan- bahan dan cara membuat ikan asin
krispy.
Ø Bahan yang digunakan sebagai
berikut:
1)
Tepung
beras
2)
Garam
3)
Air
4)
Kencur
5)
Bawang
putih
6)
Penyedap
rasa
7)
Ikan
asin
8)
Minyak
goreng
9)
ketumbar
Ø Cara membuatnya:
1) Siapkan bumbu yang terdiri dari (
tumbukan bawang putih, garam, kencur, penyedap rasa, ketumbar)
2) Siapkan tepung beras lalu di campur
dengan bumbu tersebut dan diberi air.
3) Diaduk sampai tekstur benar- benar
sudah pas,
4) Diapkan minyak panas ,dan ikan
asinnya
5) Kemudian digoreng setengah matang
dahulu,
6) Lalu digoreng lagi dengan minyak
yang panas.
7) Ditiriskan
8) Kemudian yang terakhir dikemas
Ibu siti mahmudah mengolah sendiri tanpa bantuan mesin ( mixser
atau sejenisnya) akan tetapi masih mengunakan cara manual dengan mengunakan
sendok dan tangan. Cara pengorenganya juga dilakukan secara dua kali agar
supaya hasil yang didapatkan menjadi enak dan renyah. Biasanya dalam sehari ibu
siti mahmudah mengolah sekitar 2-3 kg. Dan mampu menghasilkan 35 per bungkus
besar.
D. Perkembangan
Home industi rumahan milik ibu siti mahmudah awalnya hanya membuat
ikan asin goreng krispy dalam jumlah yang sedikit. Hanya memproduksi 20 bungkus
besar per- harinya. Namun lambat laun sekarang meningkat karena persaingan
usaha tersebut sangat minim didaerah boja. Dan ditambah pesanan- pesanan yang
kerap ada. Meskipun bukan setiap hari. Biasanya ibu siti mahmudah memproduksi
ikan asin goreng krispy nya mencapai 50 bungku besar apabila banyak pesanan dan
stabilnya setiap hari nya sekarang menjadi 35 bungkus besar.
Selain itu pada bulan tertentu khususnya pada bulan lebaran ibu
mahmudah banyak mendapatkan pesanan kripik- kripik dari saudara, tetangga-
tetangganya maupun temanny. Hal ini menjadikan salah satu omset tambahan
penghasilan yang sangat meningkat dengan pesat.
E. Produk
Ikan asin goreng krispy adalah salah satu makanan pelengkap
penganti kerupuk, selain itu juga pelengkap makanan tradisional yaitu urab/
kluban yang terdiri dari aneka macam sayuran dan sambal dari kelapa. Rasanya
yang begitu khas yaitu gurih dan asin. ikan asin tidak hanya dapat diolah
seperti diatas, akan tetapi ikan asin tersebut dapat dimasak beraneka ragam
masakan.
Pada usaha rumahan ibu siti mahmudah ini belum mempunyai nama
produk yang resmi karena dalam pemasaranya belum menggunakan label. Dan nama
usahanya sering disebut dengan “ gereh goreng” atau ikan asin goreng krispy.
Harganya pun masih relatif murah per bungkusnya hanya 500 rupiah,
tetapi ibu sitimahmudah menjual dalam kemasan yang besar bukan eceran. Harga bungkus
nya Rp.4500 rupiah yang isinya sebanyak 10 bungkus kecil. Ibu siti mahmudah
membeli bahan sendiri dan mengolnya sendiri
Dokumentasi produk ikan asin goreng krispy sebagaimana terlampir.
F. Manajemen
1) Manajemen Operasional
Usaha rumahan milik ibu siti
mahmudah tidak terorganisasi karena, semua yang mengolah dan yang mengelola
beliau sendiri.
2) Manajemen Keuangan
Dalam hal ini usaha rumahan milik ibu mahmudah tidak memiki teknik
pembukuan , karena semua yang mengelolah uang dan yang memenejemen uang juga
beliau sendiri.
3) Manajemen pemasaran
Target pertama yang dilakukan yaitu pada segmen pasar. Ibu siti
mahmudah awalnya hanya menitipkan ikan asin goreng krispy pada pedakang krupuk.
Sekang menjadi penyetor tetap. Selain itu targetnya pada tetangga- tetangga
sekitar.
4)
Pelayanan
·
Dititipkan
pada toko- toko sekitar ( aneka kripik)
·
Langsung
ke konsumen bila ada pesanan
·
Dijual
di pasar ( pelangan tetap)
Lampiran-
lampiran:
4
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah diamati dapat disimpulkan bahwa
ikan asin itu juga dapat bernilai tinggi, dengan cara diolah berbagai aneka
maskan. Ikan asin goreng krispy salah satunya, sebagai makanan pelengkap
sekaligus penganti krupuk. Ikan asin goreng krispy sangat mudah cara
membuatnya. Bahan- bahanyapun mudah untuk didapatkan.ikan asin goreng krispy
juga mudah didapatkan dipasar maupun diwarung- warung biasanya. Harganyapun
relatif murah dengan kwalitas yang renyah dan gurih.
B. Saran
Untuk memajukan usaha kecil ikan asin goreng krispy sebaiknya
diberi label atau nama produksi untuk membedakan dengan produksi lainya dan
juga untuk menunjang ketertarikan konsumen. Selain itu produksi aneka macam
kripik sebaiknya diproduksi bukan hanya bulan –bulan tertentu saja , akan
tetapi diproduksi setiap hari. Dengan membuka lapangan pekerjaan untuk orang
lain, yaitu mencari bantuan kariyawan untuk membantu proses produksinya.
Dalam hal pemasaranya sebaiknya selain hanya dititipkan di warung-
warung dan pasar sebaiknya dengan media online jg dapat menarik pelangan
diberbagai daerah bukan hanya didaerah sekitar saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar